Apa Itu Batu Mulia atau Batu Permata?

Batu Kalimaya (Image by Google)
Para lelaki Indonesia saat ini sedang dilanda deman batu permata/mulia atau disebut juga batu akik. Namun bagi sebagian orang, para pencinta batu permata ini bukanlah sesuatu yang wah, karena pada dasarnya tidak paham apa yang dimaksud dengan batu permata.

Berdasarkan penjelasannya, batu mulia / permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor.

Setiap batu permata akan bernilai tinggi jika batu permata itu telah dipoles sebelum dijadikan perhiasan. Jadi kalau hanya seonggah batu tanpa proses yang memadai, tidak juga bernilai tinggi, walau beberapa orang saat ini juga senang mengoleksi batu yang belum diolah.

Batu permata yang bernilai tinggi tidak bisa ditemukan di semua tempat. Di Indonesia sendiri pun hanya berada di beberapa tempat.

Tempat-tempat ini mengandung batu permata yang bernilai tinggi, diantaranya di provinsi Banten dengan Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis cempaka, di Pulau Kalimantan dengan jenis Kecubungnya (amethys) serta Intan (berlian).

Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10.

Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir. Batu-batu akik jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.

Untuk mengetahui satu batu mengandung unsur tertentu tidak hanya dapat dilakukan dengan pandangan mata. Pengujian harus dilakukan dengan menelitinya di laboratorium gemologi. Di Indonesia, telah banyak tersedia. Jadi jangan asal percaya satu batu merupakan pertama tanpa melakukan penelitian, bisa jadi itu palsu.

Batu mulia memang sangat indah. Bagi kolektor, mengamati batu permata dari segi inklusi, seolah-olah sedang memandang langit yang penuh dengan bintang, sungguh indah. Namun banyak juga yang tertipu karena hanya mengandrungi batu mulia sebagai sebuah trend, bukan esensi.


2 komentar: